Definisi Belajar

Pengertian Belajar
Dalam dunia pendidikan belajar merupakan kewajiban bagi semua orang yang ada di dalamnya, pendidikan tidak bisa lepas dari kata belajar. Belajar merupakan kegiatan pokok dalam proses pendidikan di sekolah. Berhasil tidaknya tujuan pendidikan bergantung kepada proses belajar yang dialami siswa sebagai peserta didik. Tidak hanya siswa, pendidik sekalipun harus tetap belajar untuk memperbarui ilmunya, kalau tidak pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki bisa saja tidak sesuai dengan perkembangan zaman.

Kita sering mendengar dan mengucapkan kata belajar, namun kadang kita lupa apa arti belajar itu sendiri. Apakah belajar itu menghafal, atau belajar itu berlatih atau gabungan dari keduanya? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) belajar artinya bersusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman, selain itu belajar juga diartikan berlatih. Belajar juga dapat didefinisikan sebagai usaha seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Drs. Slameto, 2015).

Namun tidak semua perubahan yang ada pada seseorang termasuk dalam arti belajar. Seperti contohnya perubahan tingkah laku seseorang karena mabuk bukan termasuk belajar. Berikut ini ciri-ciri perubahan tingkah laku yang masuk dalam arti belajar:
  1. Perubahan yang terjadi secara sadar;
  2. Perubahan dalam belajar sifatnya berkesinambungan dan fungsional;
  3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif;
  4. Perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara;
  5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah;
  6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. (Drs. Slameto, 2015)
Teori Belajar Menurut para Ahli
Ada banyak sekali teori belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli-ahli terkemuka di dunia, namun tidak semua dijelaskan di sini. Cukup beberapa saja yang dianggap paling sesuai dengan kebutuhan kita, antara lain:

1. Teori belajar J. Bruner
Menurut Bruner belajar tidak untuk mengubah tingkah laku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah;

2. Teori belajar dari Piaget
Piaget mengemukakan pendapat mengenai perkembangan proses belajar anak bahwa anak berbeda dengan orang dewasa, perkembangan mentalnya melalui tahap-tahap tertentu namun berbeda jangka waktunya antara anak satu dengan anak yang lain.

3. Teori dari R. Gagne
Menurut Gagne belajar adalah proses memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku serta penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. Selain itu Gagne juga menyatakan bahwa segala sesuatu yang dipelajari manusia terbagi ke dalam lima kategori, yaitu: motoris, verbal, intelektual, kognitif, dan sikap.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Ada banyak faktor yang mempengaruhi belajar namun dapat digolongkan menjadi dua saja, yaitu: faktor intern dan faktor ekstern.

1. Faktor intern
Faktor intern adalah faktor yang ada di dalam individu yang sedang belajar. Faktor ini terdiri dari faktor Jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.

2. Faktor ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu yang sedang belajar. Faktor ini terdiri dari; faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat..

3. Gaya belajar
Setiap orang memiliki gaya belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemauan dan kemampuan mereka dalam menyerap informasi yang ingin dimengerti. Misal ada anak yang suka belajar dengan mendengarkan musik, mereka lebih mudah mengerti bila belajar sambil mendengarkan musik. Ada juga anak yang belajar harus dengan suasana sunyi, dan lain-lain.

Gaya belajar adalah kombinasi dari bagaimana kita menyerap informasi dengan mudah dan bagaimana kita mengolah dan mengatur informasi tersebut. Cara belajar seseorang dikelompokkan menjadi tiga, antara lain:
  1. Gaya belajar visual yaitu belajar dengan cara meihat;
  2. Gaya belajar audial yaitu belajar degan cara mendengar;
  3. Gaya belajar kinestetik yaitu belajar dengan cara bergerak dan menyentuh. (A. Martuti, 2009)
Tiap orang bisa belajar dengan banyak gaya, namun ada kecenderungan untuk memilih satu dari ketiga gaya tersebut yang paling disukai.

Cara Belajar yang Efektif
Dalam belajar ada cara-cara yang efisien dan tidak efisien. Ada banyak orang yang tidak mengetahui cara belajar yang efektif sehingga dia tidak mendapatkan hasil baik dalam belajarnya. Berikut ini cara belajar yang efektif:

1. Adanya bimbingan 
Dalam belajar seseorang harus dibimbing oleh orang lain yang lebih ahli agar belajarnya efektif. Pembimbing bisa memberikan petunjuk-petunjuk dan berbagi pengalaman tentang belajar yang efektif, bukan berarti dengan diberikan petunjuk akan menjamin sukses dalam belajar, namun dengan diberikannya petunjuk seseorang yang belajar akan memperoleh banyak pengalaman tanpa harus mencari sendiri pengalaman itu dengan demikian akan menyingkat waktu belajar.

2. Kondisi internal maupun eksternal baik
Seseorang akan belajar dengan baik apabila kebutuhan internal dan eksternalnya terpenuhi. Kebutuhan internal misanya makan cukup, sehat, dan lain-lain. Dalam kondisi sehat, makan cukup akan membuat belajar lebih efektif dari pada kondisi lapar atau sakit. Suasana juga mempengaruhi belajar, misalnya suasana aman dan tentram akan membuat belajar menjadi efektif dari pada suasana ramai dan gaduh.

3. Penggunaan strategi belajar yang tepat 
Strategi belajar juga berpengaruh pada efektifitas belajar. Misalnya dalam membaca buku kita harus tahu strategi yang tepat agar bacaan mudah dimengerti, misalnya dengan membaca cepat materi pelajaran untuk mengetahui garis-garis besarnya setelah itu kedua kalinya baru membaca lambat untuk menyelidiki hubungan-hubungan dengan keseluruhan materi setelah itu bisa didukung dengan membuat rangkuman

4. Penggunaan metode belajar yang tepat
Metode adalah cara untuk mencapai tujuan tertentu. Metode belajar yang baik dan tepat akan mempengaruhi efektifitas belajar. Kebiasaan belajar yang baik misalnya dengan menentukan jadwal, membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, konsentrasi dan mengerjakan tugas.

Referensi: 
Slameto, Drs.2015, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta
Martuti, A. 2009, Pendidik Cerdas dan Mencerdaskan, Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa. 2008. “Kamus Bahasa Indonesia.” Jakarta.

Previous Post
Next Post

0 komentar: