Dia, siswa laki-lakiku yang duduk di posisi tengah barisan bangku paling belakang, terlihat murung. Aku hampiri Dia dan Aku bertanya, “Kenapa kamu diam dan tidak bersemangat pagi ini?” Dia tidak menjawab. Tangganya dilipat di atas meja, kepalanya menunduk, dan mukanya terlihat seperti menahan tangis.
Biasanya kalau dia murung seperti ini penyebabnya adalah: 1. Aku melarang Dia menyanyikan lagu Wali Band berjudul “Jodi” pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung karena kalau Dia menyanyikan lagu itu teman sekelasnya memperhatikan Dia saja dan tidak memperhatikan Aku menjelaskan materi pelajaran; 2. Aku menolak mendengarkan Dia bercerita tentang rencananya beli motor trail dan beli angsa. Aku menolak mendengarkan ceritanya karena sudah berkali-kali Aku dengar Dia bercerita seperti itu sampai Aku hampir hafal.
Kali ini Aku tidak tahu penyebab Dia murung dan tidak bersemangat pagi ini. Aku bertanya kepada teman-temannya, “Kenapa Dia seperti ini?” Teman di sebelah kanannya menjawab, “Dia seperti itu karena dibelikan kotak pensil ibunya dan kotak pensil itu seperti kotak pensil perempuan, Pak.”
Aku lihat di pojok belakang ruang kelas ada kotak pensil tergeletak di lantai dan Aku ambil. Ternyata benar, kotak pensil itu berwarna ungu bergambar Princess Sofia dan seekor tikus. Memang kotak pensil ini cocok untuk anak perempuan.
Aku perlihatkan kotak pensil itu kepada Dia, dan aku mencoba menjelaskan. “Lihat ini! Gambar tikus di kotak pensilmu ini ada kumisnya, berarti kotak pensil ini cocok juga untuk anak laki-laki.” Dia menolak memegang kotak pensil itu bahkan memandangnya pun Dia enggan dan tetap bersikukuh bahwa kotak pensilnya itu untuk anak perempuan, meskipun gambar tikus di kotak pensil itu berkumis. Mungkin Dia tahu kalau tikus yang berkumis belum tentu tikus jantan.
Dia rebut kotak pensilnya dari tanganku, dibawanya lari keluar kelas dan dibuang ke tempat sampah walaupun telah aku tambahkan kumis di wajah Princess Sofia menggunakan pulpen supaya kelihatan maskulin.
Mungkin nanti kalau bertemua ibunya akan aku beritahu, lain kali kalau membelikan kotak pensil, tas, sepatu atau apapun itu, baik gambar karakter atau warnanya harus sesuai dengan anaknya. Kasihan kalau anak laki-laki harus menggunakan perlengkapan belajar untuk anak perempuan atau sebaliknya, karena akan menjadi bahan olok-olok oleh temannya.
Kotak Pensil Siswaku
in
CERITA GURU