Contoh Artikel/Tulisan Singkat untuk Persyaratan Olimpiade Guru Nasional (OGN)

Beberapa waktu yang lalu saya mengikuti seleksi terpusat Olimpiade Guru Nasional (OGN) Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2019 yang diadakan oleh Sub Direktorat Kesejahteraan Penghargaan dan Perlindungan (Kesharlindung) Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Salah satu syarat yang harus saya penuhi untuk mengikuti kegiatan tersebut adalah menulis artikel singkat dengan tema yang sudah ditentukan oleh panitia OGN. Ketika itu tema tulisan yang harus dibuat adalah: "Membangun Guru Pendidikan Dasar yang Unggul untuk Meningkatkan Keterampilan Abad 21" dengan format bebas dan panjang tulisan 5 halaman.

Selain harus mengirimkan tulisan, ada beberapa syarat lain yang harus dipenuhi. Syarat-syarat itu sudah pernah saya tulis di sini.


Berikut ini tulisan yang saya buat sebagai persyaratan mengikuti OGN. Tulisan saya ini lolos seleksi, dan saya masuk babak ujian online. Namun sayangnya, pada babak ujian online tersebut saya tidak lolos.

GURU UNGGUL, INTERNET, DAN KETERAMPILAN ABAD 21

Oleh: Suwito Adi Prasetyo
NUPTK: 8342 7616 6220 0013

Teknologi berkembang sangat pesat. Sekarang, semua serba canggih. Ambil contoh telepon genggam. Telepon genggam yang kita miliki ketika masih kuliah dulu bila dibandingkan dengan telepon genggam yang ada sekarang teknologinya sangat jauh tertinggal. Perbandingan itu sebagai gambaran betapa pesatnya berkembangan teknologi saat ini. Kalau kita sebagai guru hanya mengandalkan ilmu pengetahuan yang kita peroleh ketika kuliah, kita akan ketinggalan zaman. Ilmu-ilmu yang kita pelajari di bangku kuliah dulu telah banyak yang usang seperti telepon genggam yang kita miliki ketika itu.




Kemajuan teknologi tersebut membawa kemudahan-kemudahan yang tidak diperoleh pada masa lalu. Misalnya berbelanja, sekarang tinggal pesan melalui smartphone, barang yang kita inginkan sudah diantar ke rumah. Selain mudah, banyak pedagang yang bisa kita jangkau sehingga kita bisa memilih berbagai jenis barang dengan harga yang bervariasi. Kalau dulu hanya sedikit pedagang yang bisa kita jangkau sehingga tidak banyak pilihan jenis maupun harga. Mau tidak mau kita harus membeli dari pedagang yang menyediakan barang yang kita butuhkan. Mungkin dalam satu kampung hanya ada satu pedagang sehingga pedagang bisa memberikan harga semaunya. Sekarang kita bisa memilih barang yang kita inginkan dari berbagai pedagang di seluruh penjuru dunia lewat kemajuan teknologi berupa internet.

Seperti halnya barang, materi pelajaran juga bisa diperoleh melalui internet. Dulu siswa hanya bisa memperoleh materi pelajaran hanya dari guru ketika di sekolah. Sekarang materi pelajaran bisa diperoleh siswa kapan saja, dari mana saja, dan dari siapa saja. Banyak informasi yang bisa dipilih sesuai keinginan mereka. Misalnya, siswa ingin mengetahui proses terjadinya gerhana matahari, cukup ketik kata kunci sesuai materi yang diinginkan di mesin pencari internet akan ada ratusan bahkan ribuan artikel tentang gerhana matahari yang bisa dipelajari lengkap dengan gambar dan juga video pembelajaran yang bisa dilihat saat itu juga.

Menyikapi hal di atas, sebagai guru harus selalu memperbarui dan mengoreksi pengetahuan yang dimiliki dengan cara terus menerus belajar untuk menyesuaikan diri dengan laju perkembangan zaman. Kalau guru hanya mengandalkan ilmu yang diperoleh dari bangku kuliahnya dulu, guru akan tertinggal jauh. Bisa jadi guru kalah dengan siswa karena siswa bisa belajar sendiri dengan cara mengakses materi pembelajaran yang dibutuhkan di internet. Kalau guru kalah dengan siswanya, kegiatan belajar mengajar di sekolah menjadi tidak efektif karena guru tidak bisa menjadi sumber ilmu pengetahuan yang diinginkan oleh siswanya. Bisa jadi siswa yang sering mengakses materi pembelajaran dari internet menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi teman-temannya yang lain. Kalau seperti itu, kewibawaan guru bisa hilang.

Untuk memperbarui dan mengoreksi pengetahuan dan keterampilannya, guru bisa belajar dengan mengakses informasi yang dibutuhkan melalui internet. Selain materi pelajaran, banyak ilmu-ilmu tentang keguruan yang bisa diperoleh dari internet. Banyak web atau blog yang memuat tulisan-tulisan tentang pengalaman-pengalaman mengajar yang efektif dan menyenangkan dari guru di seluruh penjuru dunia. Selain itu di internet juga banyak video yang bisa diakses dan digunakan guru untuk belajar dan menambah pengalaman. Misalnya di youtube, banyak video yang menampilkan cara mengajar yang efektif, cara mengelola kelas dengan baik, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat, cara melaksanakan evaluasi, dan masih banyak lagi. 

Selain memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana belajar, guru juga bisa memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kegiatan pembelajaran. Misalnya memanfaatkan program microsoft office seperti powerpoint untuk menjelaskan materi pembelajaran. Dengan program tersebut, selain tulisan, guru bisa menampilkan video dan gambar lengkap dengan suara, warna, dan animasi-animasi yang menarik sehingga guru bisa membuat siswa lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dari pada hanya menggunakan papan tulis.
Selain microsoft powerpoint ada juga program microsoft excel untuk mengolah nilai hasil evaluasi siswa. Dengan program tersebut, pengolahan nilai lebih cepat karena jumlah nilai, rata-rata nilai, nilai tertinggi, nilai terendah, peringkat, diagram yang menggambarkan pencapaian siswa, dan lain-lain bisa langsung muncul otomatis tanpa perlu menghitung manual menggunakan kalkulator.

Guru juga bisa memanfaatkan aplikasi-aplikasi lain seperti aplikasi untuk membuat video pembelajaran dan membuat game edukasi. Video pembelajaran efektif untuk menjelaskan materi pembelajaran. Dengan video siswa tidak hanya membayangkan materi yang dijelaskan guru, tapi mereka bisa melihat bentuk visualnya. Seperti materi ciri khusus makhluk hidup, bila ditayangkan dengan video akan lebih mudah dimengerti oleh siswa. Game edukasi juga bisa dibuat oleh guru untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Dengan game edukasi guru dapat menjelaskan materi pelajaran lewat permainan-permainan yang menyenangkan. Siswa tidak mudah bosan karena yang meraka lakukan adalah bermain, padahal dalam permainan itu mereka sedang belajar.

Internet juga bisa dimanfaatkan oleh guru untuk tetap berinterakasi dengan siswa kapan saja dan di mana saja, tidak hanya ketika belajar di sekolah. Misalnya, guru bisa membuat web atau blog pembelajaran dan memanfaatkannya untuk mengunggah materi yang bisa dipelajari siswa kapan saja dan di mana saja. Guru juga bisa mengunggah soal-soal di web atau blog pembelajaran tersebut untuk dikerjakan siswa baik dalam jaringan maupun luar jaringan.

Dengan Web atau blog guru tidak hanya memanfaatkan internet untuk mengunduh atau mengambil segala sesuatu yang diperlukan, tapi juga bisa memberi manfaat kepada orang lain dengan cara mengunggah sesuatu yang telah dibuat dan mungkin diperlukan orang lain seperti file-file soal atau file-file perangkat pembelajaran lainnya. Dengan begitu guru tidak hanya bisa memberi materi pelajaran atau soal-soal untuk dikerjakan siswanya, namun melalui media tersebut guru bisa berbagi dengan guru-guru lain, orangtua, atau siapapun di seluruh penjuru dunia. Akan menjadi tabungan akhirat bila guru aktif menulis, memosting, dan mengunggah file-file bermanfaat untuk orang lain di web atau blog yang telah dibuatnya.




Media sosial juga bisa dimanfaatkan guru untuk kegiatan belajar mengajar. Guru bisa memanfaatkan facebook, whatsapp, instagram, youtube, dll untuk memberi materi pembelajaran. Youtube misalnya, bisa dimanfaatkan guru untuk mengunggah video pembelajaran untuk dipelajari siswa di rumah. Setelah video pembelajaran itu dipelajari oleh siswa di rumah, hari berikutnya ketika di sekolah, guru bisa memberi pertanyaan terkait video pembelajaran yang telah diunggah. Dengan begitu, guru tidak hanya bisa membuat siswa belajar di sekolah, tapi juga bisa membuat mereka belajar di rumah dan di mana saja.

Dalam memanfaatkan media-media di atas, guru harus bekerja sama dengan orangtua siswa. Orangtua bisa membantu guru dengan mengawasi dan membimbing anak-anaknya untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Tanpa kerja sama dengan orang tua, penggunaan media itu menjadi kurang efektif.

Niat dari dalam diri guru menjadi faktor utama agar guru bisa mengikuti perkembangan zaman yang cepat ini. Tanpa didasari niat yang kuat untuk berubah sesuai perkembangan zaman, guru akan tetap memilih di zona nyaman karena merasa cukup dengan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki. Mereka tidak mau belajar untuk memperbarui dan meningkatkan kecakapannya untuk disesuaikan dengan zaman yang canggih seperti sekarang ini.

Selain niat dari guru juga harus ada dukungan dari pemerintah. Saat ini pemerintah sudah membuat program-program untuk meningkatkan kompetensi guru. Salah satunya adalah program guru pembelajar yang diawali dengan pemetaan guru melalui uji kompetensi guru. Ada 10 kompetensi yang diujikan dalam uji kompetensi tersebut. Guru-guru yang mendapat nilai tinggi dalam uji kompetensi guru dianggap mampu dan berkompeten. Guru-guru tersebut diberi bekal untuk melatih guru-guru lain yang nilai uji kompetensinya masih kurang. Materi pelatihan dalam guru pembelajar, yang memuat 10 kompetensi, dibuat untuk mempersiapkan guru agar bisa menghadapi perkembangan zaman saat ini. 10 kompetensi tersebut harus dikuasai guru dengan baik. Nilai yang harus dicapai guru minimal 80. Bila kurang dari ambang tersebut, guru harus mengikuti pelatihan dan di akhir pelatihan ada uji kompetensi dan guru paling tidak harus mencapai nilai minimal tersebut.

Selain itu pemerintah melalui Kesharlindung juga telah membuat berbagai macam lomba yang bisa diikuti oleh guru seperti Olimpiade Guru Nasional (OGN), Inovasi Pembelajaran (INOBEL) dan berbagai macam lomba lainnya. Ikut dalam berbagai lomba juga dapat meningkatkan kecakapan guru. Bertemu dengan peseta lomba dari berbagai daerah akan memperkaya pengalaman guru. Selain itu lomba dapat mengukur seberapa tinggi kecakapan yang dimiliki guru. Semangat untuk menang akan membuat guru terus belajar. Menjadi jiwa yang kreatif, ulet, dan pantang menyerah. Apalagi kalau masuk final dan menjadi juara, oleh pemerintah, guru dikirim ke luar negeri untuk belajar ke negara-negara yang sistem pendidikannya maju.

Sebaiknya, selain mengikuti pelatihan yang telah diprogramkan pemerintah, guru juga harus aktif mengikuti pelatihan-pelatihan lain yang dapat meningkatkan kompetensinya. Dengan mengikuti berbagai pelatihan, guru akan memperoleh banyak pengalaman berharga baik dari narasumber maupun dari peserta lain.




Guru juga harus aktif dalam kegiatan-kegiatan guru seperti di Kelompok Kerja Guru (KKG) atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Dengan seringnya berkumpul dengan guru-guru lain, masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru bisa lebih mudah dipecahkan. Banyak pengalaman yang diperoleh dari guru-guru lain anggota KKG atau MGMP tersebut. Biasanya sesama guru akan saling memberi semangat untuk tetap belajar dan maju bersama.

Dengan aktif mengikuti berbagai program yang digalakkan oleh pemerintah, ikut pelatihan, lomba, dan kegiatan-kegitan guru lainnya akan terbangun guru pendidikan dasar yang unggul. Guru yang unggul akan menghasilkan genarasi yang berkarakter, cerdas dan terampil sehingga keterampilan pada abad 21 akan meningkat.

Previous Post
Next Post