Peran Guru Blogger dalam Mempublikasikan Kegiatan PGRI

Peran Guru Blogger dalam Mempublikasikan Kegiatan PGRI
Oleh: Suwito Adi Prasetyo

Peserta terbaik dalam
Workshop Pembelajaran Berbasis IT
PGRI Bojonegoro
Banyak kegiatan yang telah dilaksanakan oleh PGRI. Kita sebagai guru blogger harus ikut mempublikasikan kegiatan-kegiatan tersebut supaya tersebar ke seluruh penjuru nusantara bahkan dunia sebagai bentuk dukungan kita terhadap organisasi yang kita cintai itu.

Bila kita browsing di internet, menggunakan mesin pencari google untuk mencari sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan, misalnya mencari info pendidikan, mengunduh perangkat pembelajaran, mengunduh soal-soal dan lain sebagainya, banyak blog yang dikelola oleh guru yang muncul di mesin pencari tersebut. Itu artinya sudah cukup banyak guru yang menjadi blogger atau yang sering disebut dengan sebutan guru blogger.

Blog-blog yang dikelola oleh guru yang muncul di mesin pencari tersebut sangat sedikit yang memposting kegiatan PGRI. Blog-blog itu lebih banyak memosting perangkat pembelajaran seperti RPP, silabus, soal-soal, buku-buku pelajaran, dan lain-lain. Bahkan ada blog yang dikelola guru yang memiliki nice khusus kumpulan soal jenjang SD. Blog itu hanya memosting soal-soal khusus jenjang SD, tidak memosting yang lain. Ada juga blog yang memosting info-info pendidikan terkini seperti kenaikan gaji guru, sertifikasi guru, pendaftaran CPNS formasi guru, guru honorer kategori 2, dan masih banyak lagi.

Blog yang memosting konten seperti itu lebih menarik bagi warganet kalangan guru maupun umum. Blog yang menarik warganet memiliki peluang untuk dibuka dan dikunjungi lagi lain waktu bila ada postingan baru. Blog seperti itu mempunyai peluang untuk mendatangkan banyak uang. Mungkin karena alasan tersebut, postingan-postingan seperti itu lebih dipilih oleh guru blogger dari pada postingan tentang kegiatan PGRI.

Selama ini guru sangat jarang memosting kegiatan PGRI di blog yang mereka kelola meskipun dia ikut dalam kegiatan tersebut. Kebanyakan guru hanya memosting kegiatan yang diikutinya di media sosial. Mereka lebih memilih media sosial seperti facebook, WhatsApp, atau Instagram, karena mudah melakukannya. Cukup foto selfi, foto ini, foto itu, kemudian membuka aplikasi media sosial di smartphone, mengunggah foto tersebut dengan diberi sedikit tulisan, sudah jadi postingan.

Berbeda dengan memosting di blog. Memosting di blog agak rumit ketimbang memosting di media sosial. Kalau ingin membuat postingan di blog, kita harus punya blog. Sebelum punya blog kita harus punya email. Setelah punya email dan punya blog kita harus mendesain blog sebaik mungkin. Setelah itu kita baru bisa memosting sesuatu. Tidak cukup itu, kita sebagai blogger juga harus memberi tulisan-tulisan di postingan kita, tidak hanya foto maupun video. Bisa saja hanya memosting foto-foto dan video, namun itu membuat blog kita tidak menarik dan sangat kecil kemungkinan muncul di mesin pencari internet.

Aktivitas Guru Blogger
Meskipun memosting di blog agak rumit dibanding memosting di media sosial, postingan di blog bisa menjangkau lebih banyak orang dari pada postingan di media sosial. Postingan di blog mudah dikenali dan ditemukan oleh mesin pencari internet, seperti google, yahoo, bing, dan sebagainya. Apalagi kalau postingan itu memuat konten SEO (Search Engine Optimization) atau Optimasi Mesin Pencari, peluang untuk menempati di peringkat atas pada mesin pencari sangat besar. Selain itu, postingan di blog bertahan lebih lama dibanding postingan di media sosial seperti WhatsApp. Sehingga, sampai kapanpun masih bisa kita dibaca atau dibaca oleh orang lain sampai blog kita hapus.

Untuk membaca postingan di blog, warganet tidak perlu membuat akun seperti membaca postingan di media sosial. Begitu membuka browser, mengetik kata kunci di mesin pencari, postingan-postingan di blog yang sesuai dengan kata kunci itu bisa kita buka dan kita baca. Berbeda dengan media sosial seperti facebook, Instagram, atau WhatsApp.  Kalau kita ingin membaca postingan seseorang di media sosial tersebut, kita harus mempunyai akun. Apalagi kalau ingin membaca postingan di WhatsApp, kita harus berteman dengan pemilik akun WhatsApp tersebut.

Banyak kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh PGRI. Lihat saja di web Pengurus Besar PGRI dengan alamat pgri.or.id. Di web itu bisa kita lihat bermacam-macam kegiatan yang telah dilaksanakan. Ada pelatihan, workshop, kegiatan sosial seperti membantu korban bencana alam, pertemuan dengan organisasi-organisasi besar di negeri ini seperti NU, dan masih banyak kegiatan lainnya. Itu baru kegiatan Pengurus Besar PGRI di Jakarta, belum kegiatan PGRI di daerah-daerah di seluruh Indonesia.

Bisa kita banyangkan bila seluruh guru blogger memosting kegiatan yang dilaksanakan PGRI di daerahnya masing-masing, organisasi tercinta kita itu akan kelihatan eksistensinya. Bukan hanya di kalangan guru saja, semua kalangan akan mengetahui. Dan kegiatan-kegiatan baik itu akan mengispirasi banyak orang. Apalagi kalau postingan kita di blog juga bisa kita sebarluaskan melalui media sosial, akan lebih banyak lagi orang yang tahu eksistensi PGRI. Teman-teman kita di media sosial, baik sesama guru maupun teman kita lainnya, akan tahu. Selain itu blog kita juga semakin terkenal.

Sudah saatnya guru mendukung segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan PGRI sekaligus mempublikasikannya. Sebagai guru blogger kita bisa menulis postingan-postingan di blog tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh PGRI minimal yang ada di wilayah kita masing-masing supaya eksistensi organisai tercinta itu tersebar luas. Hidup Guru! Hidup PGRI! Solidaritas, yes!
Previous Post
Next Post